Di saat krisis seperti sekarang ini, sudahlah tidak jaman kalau kita hanya menunggu dan hanya menjadi konsumen, sudah saatnyalah kita untuk menjadi seorang produsen yang mampu mengembangkan jiwa-jiwa kreatif untuk menarik pembeli sebanyak-banyaknya.
Enterpreneurship dapat dimulai sejak dini, bahkan ketika seorang anak berusia dua tahun, orang tua dapat mengajarkan kepada anaknya bagaimana cara mengelola uang dengan baik. Tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan jiwa enterpreneurship, seperti yang dilakukan kedua teman kita ini, Sarah Nurbaiti dan Dine Syafitri Hernanda.
Diakui Sarah bahwa berjualan di dalam kelas saja dapat menghasilkan keuntungan sekitar 10-20 ribu perhari, tergantung kondisi, seperti sehabis olahraga atau promosi dengan teriak-teriak dalam kelas. Dia juga mengaku kalau selama dia berjualan di kelas belum pernah mengalami kerugian berarti. Ketika ditanya mengenai modal, Sarah mengaku kalau dirinya tidak mempunyai modal sepeser pun, dia hanya meminjam uang pada ibunya untuk membeli aqua grand satu kardus dan hasil penjualan itu nantinya akan dibeikan aqua lagi untuk berjualan esoknya. Remaja yang rencananya akan kuliah di Jerman ini juga mengaku kalau dengan dia berjualan seperti ini agar dia bisa belajar untuk hemat, belajar mengelola usaha dan belajar me manage waktu. Seperti apa yang ia katakan “Dari yang kecil kita bisa belajar sesuatu yang besar”.
Lain halnya dengan Sarah, Dinye yang berjualan donat dan risol dalam kelas mengaku usahanya dalam sehari dapat menghasilkan keuntungan Rp 9000,-. Untuk modal, dia mengaku Rp 50.000,- cukup. Dia juga megaku kalau dengan berjualan dia bisa melatih diri sendiri untuk mandiri secara finansial.
Narasmuber: DInye Syafitri Hernanda dan Sarah Nurabiti
Ditulis oleh: Gita Asapuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar